[SIDOARJO 17 mei 2023] – Pemerintah daerah Sidoarjo melalui Dinas Sosial bersama Universitas KH Abdul Chalim Mojokerto telah menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) terpadu mengenai penanganan stunting dan penguatan ekonomi keluarga. Acara yang berlangsung di balai desa Wonoplintanan kecamatran Tarik Kabupaten Sidoarjo, ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari kader posyandu, kader pembangunan manusia (KPM), tokoh masyarakat, perwakilan kelompok wanita tani, serta ibu-ibu rumah tangga.
Bimtek ini merupakan langkah konkret pemerintah dan pihak akademisi dalam upaya percepatan penurunan angka stunting sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga di tingkat desa. Stunting, atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, masih menjadi perhatian serius mengingat dampaknya yang jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia.
Dalam sambutannya saat pembukaan, Bapak M Agus Syamsudi selaku Koordinator kesejahteraan keluarga Dinas Sosial, menyampaikan pentingnya pendekatan holistik dalam mengatasi stunting. "Penanganan stunting tidak bisa hanya fokus pada aspek kesehatan saja. Ekonomi keluarga yang kuat akan sangat mendukung ketersediaan pangan bergizi, akses sanitasi yang layak, dan lingkungan yang sehat bagi anak-anak kita," ujarnya.
Materi yang disampaikan dalam Bimtek ini sangat komprehensif, mencakup dua pilar utama. Untuk pilar penanganan stunting, peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang:
- Pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan balita.
- Praktik pemberian ASI eksklusif dan MPASI yang tepat.
- Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta sanitasi lingkungan.
- Deteksi dini dan pemantauan tumbuh kembang anak.
- Pemanfaatan data dan informasi untuk perencanaan program stunting di tingkat desa.
Sementara itu, untuk pilar penguatan ekonomi keluarga materi disampaikan bapak Lutvi Alamsyah S.E, M.M selaku sekertaris Prodi Perbankan Syariah peserta dibekali dengan berbagai keterampilan praktis dan pengetahuan strategis, antara lain:
- Manajemen keuangan keluarga sederhana.
- Pengembangan usaha mikro dan kecil (UMKM) berbasis potensi lokal.
- Pemanfaatan pekarangan untuk ketahanan pangan keluarga, seperti budidaya sayuran atau ternak skala kecil.
- Akses permodalan dan pemasaran produk.
- Pembentukan kelompok usaha bersama untuk meningkatkan daya saing.
Para peserta terlihat antusias mengikuti setiap sesi. "Bimtek ini sangat membuka wawasan kami, terutama bagaimana ekonomi keluarga punya peran besar dalam upaya mencegah stunting. Kami jadi punya ide-ide baru untuk mengembangkan usaha di desa," tutur Ibu Dewi, salah seorang peserta bimbingan teknis
Diharapkan, setelah mengikuti Bimtek ini, para peserta dapat menjadi agen perubahan di komunitas masing-masing. Pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh diharapkan mampu diimplementasikan secara langsung, baik dalam upaya pencegahan stunting maupun dalam meningkatkan pendapatan dan kemandirian ekonomi keluarga di desa. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendampingi dan memfasilitasi program-program lanjutan guna memastikan keberlanjutan dampak positif dari Bimtek ini.