##

Pada 9 Novermber 2024, PT Bank Syariah Indonesia meluncurkan aplikasi mobile banking yang diberi nama BYOND. Aplikasi ini diharpkan dapat mempermudah nasabah untuk bertransaksi digital dengan perbankan.  Seperti kita ketahui bahwa saat ini berbagai perbankan berlomba lomba dalam memberikan pelayanan kepada nasabah. Penggunaan teknologi diharapkan dapat mempermudah nasabah untuk bertransaksi.

Sebelumnya BSI telah mempunyai aplikasi mobile banking yakni BSI Mobile. Aplikasi teserbut telah berjalan 2 tahun yakni desember 2022 sebelum akhirnya digantikan oleh BYOND di akhir tahun 2024. Menurut Saladin D. Effendi, Beliau menjabat sebagai Direktur Teknologi BYOND tidak dimaksudkan untuk mengganti BSI Mobile, hanya saja tuntutan nasabah yang.mengingkinkan aplikasi perbankan yang komperhensif yang dapat memuat seluruh kebutuhan dalam bertanskasi.

Hal ini sejalan dengan teori finansial teknologi ya g telah dilakukan oleh PT Bank Syariah Indonesia berikut. Terdapat beberapa teori yang mendasari perkembangan teknologi finansial (fintech). Beberapa di antaranya adalah:

1.     Teori Keagenan (Agency Theory): Teori ini menjelaskan hubungan antara prinsipal (pemilik modal) dan agen (pengelola modal). Fintech dapat mengurangi asimetri informasi dan biaya keagenan melalui transparansi dan otomatisasi. Keberadaan BYOND menunjukan pengelola bank mampu bersaing dengan perbankan lainya. Hal ini menunjukkan tanggung jawab pengelola bank syariah kepada investor maupun kepada nasabah.

2.     Teori Biaya Transaksi (Transaction Cost Theory): Teori ini menjelaskan bahwa perusahaan berusaha meminimalkan biaya transaksi dalam menjalankan bisnisnya. Fintech dapat menurunkan biaya transaksi melalui digitalisasi dan otomatisasi proses keuangan. BYOND menawarkan berbagai kemudahan dalam bertransaksi . Seluruh transaksi yang diinginkan nasabah telah tersedia di aplikasi tersebut. Jadi aplikasi BYOND dapat menurunkan biaya transaksi yang sering dibebankan kepada nasabah untuk bertransaksi. Contoh biaya transportasi, biaya keterlambatan, dan waktu yang digunakan untuk bertransaksi.

3.     Teori Difusi Inovasi (Diffusion of Innovation Theory): Teori ini menjelaskan bagaimana suatu inovasi diadopsi oleh masyarakat. Fintech sebagai sebuah inovasi diadopsi oleh masyarakat melalui tahapan-tahapan tertentu, mulai dari pengenalan hingga adopsi penuh. Aplikasi BYOND adalah pembaharuan aplikasi BSI mobile yang sebelumnya sudah berjalan. Aplikasi BYOND menawarkan layanan yang lebih komperhensif daripasa BSI mobile . Tentu ini sesuai dengan teori diatas bahwa adopsi teknologi bersifat bertahap dan sesuai dengan keinginan masyarakat.

4.     Teori Jaringan (Network Theory): Teori ini menjelaskan bahwa nilai suatu produk atau layanan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah pengguna. Fintech, terutama platform digital, memanfaatkan efek jaringan untuk meningkatkan nilai dan jangkauan layanannya. Seriring denga bertambahnya jumlah nasabah, PT Bank Syariah Indonesia berupaya dapat mengakomodasi seluruh kebutuhan nasabahnya. Nasabah yang besar dan bersifat heterogen menjadikan PT Bank Syariah Indonesia meluncurkan palikasi BYOND yang diharapkan dapat memenuhi keinginan nasabah. BYOND dana BSI mobile diharapkan dapat menjadi pilihan bagi seluruh nasabah PT Bank Syariah Indonesia serta disesuaikan dengan kebutuhan untuk bertransaksi.

5.     Teori Ekonomi Platform (Platform Economics Theory): Teori ini menjelaskan bagaimana platform digital menciptakan nilai dengan menghubungkan berbagai pihak, seperti penyedia dan pengguna. Fintech sebagai platform digital menghubungkan antara pemberi pinjaman dan peminjam, investor dan perusahaan, dan sebagainya. BYOND telah menghubungkan berbagai pihak yang berkaitan. Pembayaran, pemesanan, dan juga investasi dapat dilakuka dalam satu aplikasi. Hal ini sesuai dengan teori diatas bahwa satu platform sudah cujup untuk kebutuhan transaksi keuangan nasabah.

Meskipun BYOND menawarkan berbagai kemudahan dan ketersediaan transaksi, aplikasi BSI mobile juga tidak ditinggalkan oleh beberapa nasabah. Hal ini karena beberapa nasabah merasa BSI mobile sudah cukup dalam memenuhi kebutuhan untuk bertransaksi digital. Selain itu, aplikasi BSI mobile juga lebih ringan daripasa BYOND. Hal ini menjadikan BSI Mobile tidak ditinggalkan oleh nasabah. Jadi switching cost dirasa perlu diperhatikan PT Bank Syariah Indonesia dalam penggantian aplikasi khususnya yang berbasis teknologi.

Keunggulan BYOND dibanding aplikasi mobile banking lain yakni BYOND tidak hanya menawarkan aplikasi yang dapat melakukan transaksi keuangan saja. Terdapat fitur lain berupa fitur sosial diantaranya untuk pembayaran donasi, zakat, wakaf. Selain fitur sosial terdapat fitur spiritual diantaranya arah kiblat, waktu sholat dan kalender hijriyah. Adanya fitur sosial dan spiritual diharapkan dapat menjadi nilai tambah aplikasi mobile banking yang dikeluarkan PT Bank Syariah Indonesia .

BYOND maupun BSI mobile keduanya terdapat kelebihan dan kekurangan. Tetapi PT Banki Syariah Indonesia telah berhasil dalam mengadaptasi, menysuaikan, memenuhi keinginan konsumen untuk aplikasi mobile banking. Peluncuran BYOND merupakan bukti bahwa perbankan syariah terus mengikuti perkembangan teknologi.